Slawi (30/09) – Budaya birokrasi akan terwujud bila dibangun mindset and culture yang meliputi pengembangan budaya kerja, aktualisasi nilai-nilai budaya kerja, internalisasi dan actualisasi prinsip good governance. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia BKPSDM Kabupaten Tegal, Slamet, S.Pd, M.Pd saat memberikan sambutan pembuka pada kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan Alumni Pelatihan Revolusi Mental, Kamis (29/9) di Aula BPKAD Kabupaten Tegal.
 
"Kesan yang muncul terhadap birokrasi adalah hamper setiap warga masyarakat yang dating berurusan ke kantor-kantor pemerintah adalah mereka bertemu dengan pegawai berseragam yang kurang ramah, kurang informatif, dan kurang professional. Oleh sebab itu diperlukan budaya kerja yang kuat sebagai salah satu unsur yang mampu membantu pegawai dalam memberikan pelayanan public yang berkualitas" sambung Slamet.
 
Kegiatan evaluasi pasca pelatihan merupakan program dan kegiatan dari Lembaga Administrasi Nasional Republik Indonesia (LAN RI) dalam rangka penjaminan mutu program pelatiham dan mengidentifikasi hasil rancangan transformasi budaya birokrasi pada level behaviour (perilaku) dan dilakukan terhadap Alumni pelatihan revolusi mental untuk Penguatan Budaya Birokrasi yang bersih, melayani dan responsivebagi PNS Pemerintah Kabupaten Tegal dilakukan oleh Tim Evaluator yaitu Sherwin Mikhael Soantahon, SDT, M.Si, dan Sofyan Eko Putra, SE, M.Si terhadap 9 Alumni peserta pelatihan, 4 orang mentor dan 6 orang rekan sejawat.
 
Evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur perkembangan implementasi rancangan transformasi budaya birokrasi, mengetahui perubahan perilaku kerja serta pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja alumni, dan mengetahui relevansi dan manfaat serta pemberdayaan alumni terhadap peningkatan kinerja alumni.
 
Metode yang digunakan adalah melalui wawancara dan diskusi terhadap penerapan hasil pelatihan bagi para alumni, mentor dan rekan sejawat alumni. Dengan evaluasi pasca pelatihan bagi alumni sangat membantu pemerintah daerah dalam mengetahui perkembangan peningkatan kompetensii PNS yang ada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal.
Sementara itu ketua Tim evaluator Sherwin Soantahon, ST, M.Si mengharapkan agar alumni, mentor dan rekan sejawat dapat memberikan informasi dan laporan yang lengkap serta memberikan masukan dan tanggapan terkait materi pelatihan guna pengembangan peningkatan kompetensi di Kabupaten Tegal.
 
"Pelatihan revolusi mental merupakan sebuat strategi pembangunan manusia dan kebudayaan yang secara terus menerus diinternalisasi dalam system pembangunan nasional sehingga menjadi sistemik serta mengalami pembudayaan dalam perilaku sehari-hari. Program ini menjadi program unggulan di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan menjadi program prioritas nasional"Jelas Sherwin.
 
Ditambahkan oleh Sherwin bahwa transformasi budaya birokrasi adalah sebuah upaya yang harus dilakukan penguatan secara terus menerus dan berkesinambungan. “Semoga pada alumni pelatihan dapat menjadi agen perubahan dalam rangka mewujudkan birokrasi yang bersih, melayani dan responsive" harap Sherwin.
 
LAN RI berkomitmen untuk melanjutkan Kerjasama pelatihan revolusi mental kepada ASN yang ada di perangkat daerah dan dilaksanakan dengan metode Blanded learning yaitu melalui daring dan klasikal. Sehingga akan lahir agen-agen perubahan disetiap perangkat daerah yang akan menjadi virus-virus positif bagi pelaksanaan reformasi birokrasi di Kabupaten Tegal. (tr)