Slawi - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tegal sukses menyelenggarakan Seminar Public Speaking yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini menggabungkan dua metode, yaitu klasikal di aula BKPSDM Kabupaten Tegal dan virtual melalui Zoom Meetings serta live streaming di YouTube. Seminar ini diikuti oleh ASN dari berbagai perangkat daerah di Kabupaten Tegal.
	 
	Acara dibuka secara resmi oleh Kepala BKPSDM Kabupaten Tegal, Mujahidin, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keterampilan public speaking bagi ASN. Menurutnya, kemampuan berbicara di depan umum dengan percaya diri dan profesional adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik. “Kami berharap dengan adanya seminar ini, para ASN dapat lebih terampil dalam menyampaikan ide, informasi, dan kebijakan kepada masyarakat dengan jelas dan efektif,” ujar Mujahidin.
	 
	Seminar ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang komunikasi. Narasumber pertama, Ria Candra Dewi, Wakil Direktur III Politeknik Bakti Praja Tegal, membawakan materi tentang dasar-dasar public speaking yang efektif dan relevan bagi ASN. Dalam paparannya, Ria menekankan pentingnya persiapan matang, penguasaan materi, serta teknik komunikasi verbal dan non-verbal yang baik agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan jelas oleh audiens.
	 
	Sesi kedua dipandu oleh Apun Yudoko, Direktur Utama LPPL Radio Slawi FM, yang membawa seminar ini ke tingkat yang lebih interaktif dengan sesi praktik public speaking. Apun memandu peserta untuk langsung mempraktikkan teknik-teknik berbicara di depan publik secara menarik dan interaktif. Sesi ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para peserta, yang antusias berpartisipasi dan mendapatkan masukan langsung mengenai gaya komunikasi mereka.
	 
	Dipandu oleh Maria Desi Kristiati, penyiar Radio Slawi FM yang bertindak sebagai moderator, seminar berlangsung dengan dinamis. Maria memandu jalannya diskusi dan sesi tanya jawab, serta memastikan bahwa peserta, baik yang hadir secara langsung maupun daring, dapat terlibat aktif dalam seminar.
	 
	Seminar Public Speaking ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan ruang bagi para ASN untuk mengasah keterampilan praktis mereka. Melalui latihan dan simulasi, para peserta belajar langsung bagaimana cara berkomunikasi secara efektif, baik dalam forum formal maupun informal. Mereka diajarkan teknik-teknik seperti bagaimana menghadapi audiens yang beragam, mengatasi rasa gugup, serta menyampaikan pesan dengan struktur yang jelas dan meyakinkan.
	 
	Harapannya, dengan mengikuti seminar ini, para ASN dapat lebih percaya diri dan profesional dalam berbicara di depan umum, sehingga mampu menjalankan tugas sebagai pelayan publik dengan lebih baik. Kemampuan komunikasi yang mumpuni sangat penting untuk memperkuat interaksi antara ASN dan masyarakat, dan dengan keterampilan public speaking yang lebih baik, para ASN diharapkan dapat menyampaikan informasi dan kebijakan dengan lebih efektif, meningkatkan kualitas layanan publik di Kabupaten Tegal. (MM)