Slawi — Sebanyak 30 ASN pejabat fungsional Analis Kebijakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal mengikuti Pelatihan Khusus Analis Kebijakan yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang bekerja sama dengan BKPSDM Kabupaten Tegal. Pelatihan ini dilaksanakan secara daring pada 8 hingga 31 Oktober 2025.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bapelkes Semarang, Khudhori, serta dihadiri oleh Kepala BKPSDM Kabupaten Tegal, Mujahidin, dan Kepala Bidang Pengembangan SDM, Agus Triono, pada Rabu (8/10).
Dalam sambutannya, Khudhori menekankan bahwa seorang Analis Kebijakan harus memiliki kecepatan dan ketepatan dalam merespons perubahan. Menurutnya, kemampuan tersebut penting agar kebijakan yang lahir tidak tumpang tindih dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara adaptif.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Tegal, Mujahidin, menyampaikan bahwa Analis Kebijakan memiliki peran strategis dalam menyiapkan bahan perumusan, evaluasi, hingga rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran, efisien, dan berdampak nyata.
Ia menambahkan, pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kemampuan berpikir analitis, berbasis bukti (evidence-based), serta solutif dalam mendukung pengambilan keputusan di lingkungan kerja masing-masing.
Produk akhir dari pelatihan berupa policy brief yang disusun oleh setiap peserta, diarahkan agar mengangkat kondisi nyata di lapangan dan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kondisi yang ada.
“Kami berharap hasil dari pelatihan ini tidak hanya menjadi dokumen, tetapi juga menjadi solusi yang aplikatif dan berdampak bagi masyarakat. Ini bagian dari komitmen BKPSDM Kabupaten Tegal dalam mencetak ASN yang profesional, adaptif, dan berdaya saing tinggi,”pungkas Mujahidin.